Labels
- global warming (34)
- article global warming (15)
- Louis Vuitton (14)
- Louis Vuitton bags (14)
- louis vuitton handbags (13)
- LV (12)
- technology (11)
- info technology (8)
- save the earth (8)
- article (7)
- effec global warming (7)
- globalwarming (7)
- bio gas (6)
- energy alternative (6)
- green tech (6)
- earth day.global warming (5)
- earth day.global warming. (5)
- gempa (5)
- global crisis (5)
- Environment (4)
- Global Temperature Increase (4)
- gempa bumi (4)
- gempa sumatra (4)
- global economic crisiss (4)
- green (4)
- green earth (4)
- greenpeace (4)
- save earth (4)
- Environmental (3)
- Louis Vuitton hand bags (3)
- Population (3)
- Reduction (3)
- alat pengeteksi gempa (3)
- artist (3)
- blue energi. (3)
- eart day (3)
- earth day (3)
- earthday (3)
- environmental pollution (3)
- gifts (3)
- hotties (3)
- save a komodo island (3)
- solar eclipse (3)
- water (3)
- (reducing emissions of greenhouse gases and forest degradation defortasi (2)
- Climate change (2)
- Conservation (2)
- EARTH (2)
- Global warming cause (2)
- bioenergy (2)
- bioetanol (2)
- biofuel (2)
- birthday gifts (2)
- blogger galuh (2)
- blu energy (2)
- carbon monoxide (2)
- economic (2)
- el nino (2)
- energy altrernative (2)
- flu swine.pig (2)
- gambar globamwarming (2)
- global economic crisis (2)
- global financial crisis (2)
- global warming article (2)
- globalwatming (2)
- globamwarming (2)
- hotnews (2)
- info (2)
- junggle (2)
- komodo (2)
- komodo island (2)
- metal garden sheds (2)
- metal shed (2)
- michael jackson (2)
- microsoft (2)
- peta gempa simatra (2)
- save earh. (2)
- selingkuh (2)
- sexy (2)
- AMBALAT (1)
- Article of greenhouse gases (1)
- Asteroid Explosion Fall (1)
- CTI (1)
- Car Free Day (1)
- Carbon Dioxide Emissions (1)
- Causes of landslides (1)
- Damage (1)
- Earth Hour (1)
- Earthquake (1)
- Earthquake Prediction (1)
- Eclipses (1)
- El Nino Modoki New phenomenon (1)
- El Nino storms (1)
- Electronics (1)
- Emisi Karbon (1)
- Environment destroyer must Sign in Prison (1)
- Flood alert (1)
- Forest Protection (1)
- Friendly Products (1)
- Global Economic (1)
- Hand bags . Louis Vuitton bags (1)
- Indonesia (1)
- La Nina and el nino (1)
- Lembang Fault (1)
- Mangrove (1)
- Mangrove Damage (1)
- Mirinae tropical storm (1)
- Mirinae typhoon hit (1)
- MissUpload (1)
- MissUpload Buzz (1)
- Nuclear Technology Used to Test Environment (1)
- One Caring Heart for the Earth (1)
- PBB (1)
- Pemulihan Terumbu Karang (1)
- Plants (1)
- Plants that eat rats (1)
- Reduction of Carbon Dioxide Emissions (1)
- SOLIDARITY.SOCIAL (1)
- Solar Storms (1)
- Sosialisasi Konsep REDD (1)
- Sport betting (1)
- Stylish free website templates (1)
- TRANSFORMER (1)
- The phenomenon of El Nino (1)
- Tropical Storm (1)
- Turtle (1)
- Turtle Population (1)
- UN chief (1)
- UNFCCC di Denmark (1)
- USA (1)
- WOC (1)
- adult site (1)
- alternative (1)
- artiarticle global warming (1)
- article global crisis (1)
- article global waming (1)
- artikel (1)
- artikel global warming (1)
- asap kendaraan (1)
- backpack (1)
- bahan makalah (1)
- betting (1)
- bgc (1)
- bike shads (1)
- bio fuel (1)
- biotechnology (1)
- blobal warming (1)
- blogger gakuh (1)
- business online (1)
- carbon dioxide (1)
- casino (1)
- chat (1)
- clean.earth (1)
- coral save (1)
- crisis global (1)
- crop circle (1)
- culture (1)
- cyber (1)
- danger (1)
- day22 afril (1)
- destroyer must Sign in Prison (1)
- earth day. globalwarming (1)
- earth day.global warming.solar power. (1)
- earthquake (1)
- earthquakes (1)
- eco-friendly (1)
- economic issues (1)
- elnino (1)
- emissions (1)
- energi alternatif (1)
- environmentally friendly (1)
- environmentally friendly technology (1)
- facebook (1)
- fenomena (1)
- free template (1)
- friendly fuel. (1)
- gambar gempa (1)
- game online (1)
- gas (1)
- gempa ci anjur (1)
- gempa jawa barat (1)
- gempa tasik malaya (1)
- global pandemic (1)
- global waeffec global warming (1)
- globaleconomic crisis (1)
- golf (1)
- golf and chiemsee (1)
- golf bag (1)
- golf ball (1)
- granit (1)
- granit conterpost (1)
- granite table (1)
- green day (1)
- green festival (1)
- green generation (1)
- gunung merapi (1)
- hats (1)
- human (1)
- image gadis (1)
- image search global warming (1)
- industries (1)
- iphon (1)
- iphones (1)
- ipod (1)
- jw marriott (1)
- kenali masalah listrik (1)
- kerusakan lingkungan (1)
- korea (1)
- la nina (1)
- lingkungan hidup (1)
- louis-vuitton bags (1)
- make money online (1)
- many species of plants Indonesia (1)
- mind map global warming (1)
- mobil listrik (1)
- moon walk (1)
- musicians (1)
- naked (1)
- natural (1)
- new york (1)
- news (1)
- niagara (1)
- nightlife (1)
- no smoking (1)
- observation (1)
- of plants (1)
- opensource (1)
- orangutan (1)
- pariwisata (1)
- patahan lembang (1)
- pelestarian lingkungan (1)
- penanganan globalwarming (1)
- pencemaran lingkungan (1)
- pengolahan sampah (1)
- penyelesaian masalah (1)
- perubahan iklim (1)
- plastic (1)
- plastic bags (1)
- plastic waste (1)
- playstation (1)
- polusi (1)
- population (1)
- pose (1)
- power of trees (1)
- preschool nap mats (1)
- psp (1)
- putri (1)
- rats (1)
- reboisasi (1)
- recycling technology (1)
- rehabilitation. (1)
- rokok (1)
- sains (1)
- save a sea life (1)
- save sea life (1)
- sciences (1)
- sex (1)
- shopping (1)
- shopping center. (1)
- simpanse (1)
- singer's (1)
- social (1)
- solusi global warming (1)
- solution (1)
- solution global warming (1)
- solution of global warming (1)
- sos (1)
- species (1)
- sports betting (1)
- stick golf (1)
- stop flooding (1)
- storm (1)
- swingers (1)
- tecnology (1)
- template (1)
- template style (1)
- teroris (1)
- that eat (1)
- theme nazi (1)
- tips dan trik_menghilangkan karat (1)
- topless (1)
- tourism (1)
- trade show's exhibits (1)
- tradeshow (1)
- tropical storms (1)
- ugg boots (1)
- upload (1)
- vegas betting (1)
- vegas sports betting (1)
- visit indonesia (1)
- volcano (1)
- war (1)
- waste (1)
- waterfall (1)
- write (1)
- xbox (1)
Followers
Ibarat sebuah lakon, komodo (Varanus komodensis) saat ini sedang menjadi tokoh utama masalah lingkungan dan pariwisata nasional. Semua masih menunggu ujung ceritanya. Akan jadi manis atau jadi lelakon kontroversial sebagaimana tambahan 8 ekor gajah dari 31 gajah milik Taman Safari Bali di Kabupaten Gianyar kini.
Pekan lalu, Taman Nasional Komodo, salah satu habitat asli komodo di Nusa Tenggara Timur, diumumkan menjadi salah satu finalis Tujuh Keajaiban Dunia Baru yang digelar Yayasan Tujuh Keajaiban Dunia Baru.
Bersama 27 finalis lainnya, Taman Nasional Komodo telah menyisihkan 440 nomine dari 220 negara.
Namun, di internet, ajakan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk mendukung pemilihan itu sama kencangnya dengan seruan penolakan rencana pemindahan 10 ekor atau 5 pasang komodo dari Wae Wuul, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, ke Provinsi Bali. Di situs jejaring sosial Facebook, misalnya, seruan itu berbunyi tajam, yakni ”Tolak Rencana Pemindahan Komodo ke Bali”.
Rencana itu menjadi polemik terbaru tentang komodo, yang secara bersamaan juga terimbas masalah aktivitas pertambangan emas di wilayah Batugosok, yang juga terletak di Kabupaten Manggarai Barat.
Masyarakat NTT sejak awal menolak dengan tegas rencana ini. Mulai dari lembaga swadaya masyarakat pemerhati lingkungan, DPRD Kabupaten Manggarai Barat, kepala daerah di Flores, hingga DPRD dan Gubernur NTT Frans Lebu Raya. Gerakan Pelestarian Komodo Flores, misalnya, menggalang aksi mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan rencana itu. Muncul penilaian, pemerintah pusat otoriter jika rencana itu benar-benar direalisasikan.
”Jika akan dipindah, sebaiknya jangan ke Bali karena habitat di sana sangat berbeda dengan habitat aslinya di Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Pemurnian genetik itu tidak gampang, begitu pula memindahkan hewan ini,” ujar Bupati Manggarai Barat Wilfridus Fidelis Pranda.
Sejumlah kalangan juga menilai pemindahan komodo ke Bali dalam aspek pariwisata sangat merugikan NTT, dan Bali sekaligus. Flores kehilangan pesona komodonya, sedangkan keunikan seni tradisi dan wisata religi Bali ”teracak-acak” konsep supermarket wisata: puluhan gajah, komodo, dan entah apa lagi kelak....
Apalagi, proses pemurnian genetik itu kabarnya dijadikan atraksi wisata andalan oleh Taman Safari Bali. Dikhawatirkan wisatawan tak lagi berminat ke timur, mengunjungi habitat asli komodo di Flores.
Masyarakat Bali sudah mengambil hikmah dari polemik masuknya tambahan 8 ekor gajah ke Taman Safari Bali yang berujung pelarangan penambahan gajah ke Bali hingga selesainya kajian tentang daya dukung wilayah Bali sejak awal tahun ini.
Kajian terhadap daya dukung Bali itu, misalnya, seberapa besar sih minat turis menonton pertunjukan gajah di Bali? Apa tidak sulit mencari pakan bagi puluhan hewan besar itu? Dalam sehari, seekor gajah butuh kira-kira 2 kuintal makanan berupa pelepah kelapa, buah dan sayuran, serta rumput.
Harap dicatat, sampai saat ini di seluruh Bali sudah ada 86 ekor gajah yang ”dipekerjakan” di tiga taman wisata, yaitu 31 ekor di
Taman Safari Bali (di Lebih, Gianyar), sisanya ada di Taro Gajah Safari (Ubud, Gianyar), dan Bakas Adventures (Klungkung). Selain untuk atraksi wisata, gajah-gajah itu umumnya ditunggangi turis untuk bersafari keluar-masuk desa.
Kekhasan pariwisata Bali yang mengunggulkan wisata budaya dan religi sudah lama dikhawatirkan luntur dan luruh jika pengusaha wisata Bali mengadopsi atraksi wisata satwa seperti gajah dan komodo, juga segala hal, masuk ke sana. ”Bali itu terkenal karena budayanya, bukan karena gajah atau binatangnya. Pariwisata budaya itu sampai kapan pun harus tetap dipertahankan,” kata Gede Nurjaya, mantan Kepala Dinas Pariwisata Bali.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali Agung Wardhana menyatakan, penempatan komodo di Bali menuntut penciptaan habitat buatan agar menyerupai habitat aslinya di Wae Wuul. Untuk itu, ia mendesak Departemen Kehutanan membuka kepada publik kajian analisis mengenai dampak alam dan sosial atas rencana itu.
Sebagaimana termuat dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.384/Menhut-II/2009 tanggal 13 Mei 2009 tentang pemberian izin menangkap 10 ekor komodo, tujuan utama pemindahan adalah pemurnian genetik. Rencana pemurnian yang akan dilakukan oleh Taman Safari Bali itu, kata Menteri Kehutanan MS Kaban, juga sudah mendapatkan persetujuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Kaban menyatakan, pemerintah mengambil langkah tersebut sekaligus untuk menyelamatkan komodo di Pulau Flores dari ancaman kepunahan. Proses pemindahan juga penting karena komodo di Pulau Flores kini terancam karena hidup di areal semak belukar penuh rumput kering yang pada musim panas sangat mudah terbakar. Persoalan yang lebih penting: komodo mulai masuk ke perkampungan dan memangsa ternak warga.
Namun, otoritas Taman Safari Bali enggan berkomentar tentang polemik ini. Namun, Seperti ditegaskan Direktur Taman Safari Indonesia Tonny Sumampau, pemurnian genetik semata-mata demi kepentingan konservasi, dan komodo yang dikembangbiakkan di Taman Safari Indonesia tidak ditujukan untuk dijual atau ditukarkan dengan satwa dari luar negeri.
Selain Taman Safari, sejumlah lembaga konservasi eksitu (luar habitat alami) telah mengoleksi komodo, di antaranya Kebun Binatang Ragunan (Jakarta), Kebun Binatang Surabaya, dan Kebun Binatang Gembira Loka (Yogyakarta).
Namun, seperti dilansir Kompas.com, data genetika komodo di semua daerah di NTT sebenarnya sudah tersedia, yakni hasil penelitian Tim Peneliti Kajian DNA Molekuler Komodo Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI beberapa tahun lalu. Kajian diversitas genetik itu diperoleh setelah meneliti 154 sampel darah komodo yang dikoleksi dari Pulau Flores bagian utara, Flores bagian barat, Gili Montang, Nusa Kode, Rinca, dan Pulau Komodo.
Itulah sebabnya, argumen pemurnian genetik di Bali itu dinilai salah tempat. Menurut Koordinator Gerakan Pelestarian Komodo Flores Rofino Kant, pemurnian itu semestinya dilakukan di habitat aslinya, bukan di Bali. Seiring dengan hal itu, pemerintah pusat justru lebih tepat meningkatkan fasilitas konservasi komodo di Flores. ”Fasilitas di Wae Wuul amat minim. Begitu pula fasilitas secara umum dalam lingkup Balai Konservasi Sumber Daya Alam II yang meliputi Flores-Alor-Lembata.
Penolakan-penolakan itu sesungguhnya adalah bentuk kecintaan masyarakat kepada komodo dan habitat aslinya. Jelas publik menunggu pencabutan Surat Keputusan Menteri Kehutanan tersebut, dan pernyataan pembatalan rencana pemurnian genetik komodo oleh Taman Safari Indonesia.
Labels: komodo, komodo island, save a komodo island
0 Comments:
BlogRankers.com Webring |
---|
Join | Ring Hub | Random | Prev | Next |
PSP Collections Free Downloads
|
|||
search engine by freefind |
Blog Archive
-
▼
2009
(177)
-
▼
August
(31)
- many species of plants Indonesia
- Environment destroyer must Sign in Prison
- Plants that eat rats
- Orangutan populations threatened Very Serious
- Climate Change and Development Threatens Sea Turtl...
- Indonesian Global Warming
- One Caring Heart for the Earth
- "Earth Hour"
- saving small island
- Batu Penyimpan Karbon Dioksida
- global warming
- Plastic waste
- Global Warming Damage Tourism Sector
- Golf and chiemsee
- algae (seaweed) absorb emissions Generate Energy
- Earth Day, Create a green Generation
- Failed to Earth will be saved?
- Car Free Day
- The World's Hot, Size Animals wane
- Write about fun preschool nap mats
- volcanoes under the sea
- car equipped with a chocolate
- Save the komodo island
- Dalam 1 Menit, Hutan Rusak sekitar 1 Ha
- granite table
- Save a Komodo
- People power
- Green and confused
- State Meet Creator pollution, Can Earth be saved?
- ways to reduce emissions
- Synthetic trees absorb more CO2 Fast Times
-
▼
August
(31)
link My friend
- AMAZING GRACE
- angie's recipes
- berbagicerita.info
- bhlmetals.com
- BLOG INDONESIA
- ciamismanis.info
- detiknews.com
- diamond city
- everyday artist
- gadget&information
- Just for money
- kimmystyle
- KimmyStyle
- o-om.com
- otomotif.info
- renungan senja
- seenthing.com
- shedenk[dot]com
- sundanese[dot]com
- talk about everything
- tugaskuliah.info